Permasalahan sampah di pasar dan pengelolaan sampah
- Grebeg Pasar Kemasyarakatan UPN V JT
- Aug 2, 2021
- 2 min read
Updated: Nov 23, 2021
Narasumber : Bambang Catur perwakilan WALHI
Editor Jurnalis : Achmad Dhani Winarno

Pasar merupakan tempat untuk melakukan aktivitas transaksi antara penjual dan pembeli. Pasar selalu menghasilkan sampah dengan jumlah banyak. Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak negatif bagi manusia, pencemaran lingkungan hingga menimbulkan penularan penyakit. Pasar merupakan tempat umum dimana biasanya ditemukan banyak aktifitas masyarakat. Maka dari itu mengelola sampah dengan bijak dapat membantu menyelamatkan lingkungan kita. Tujuan dari pengelolaan sampah adalah supaya sampah memiliki nilai ekonomi dengan cara merubahnya menjadi produk baru yang tidak membahayakan lingkungan. Dengan melakukan pengelolaan sampah rumah tangga yang benar, kamu dapat membantu untuk kejar mimpi menekan dampak negatif sampah terhadap lingkungan.
Menurut Bambang, perwakilan dari WALHI memaparkan bahwa sampah bukanlah hal yang paling sederhana. “ Namun dalam pengelolaan sampah bukanlah persoalan yang mudah hal ini juga berkaitan dengan politik perekonomian bagaimana masyarakat sekarang ini mengkonsumsi apa yang diproduksi oleh industri termasuk industri perplastikan, namun juga tidak mungkin market ini ada tanpa diciptakan hal ini yang mendasari masyarakat beralih dari penggunaan sampah organik menjadi anorganik, dan hal yang berkaitan dengan plastik ini dikelola oleh sebagian orang yang berkaitan dengan ekonomi global” (15/7).
Jadi yang perlu diketahui alasan sampah plastik begitu banyak di Indonesia dikarenakan aturan yang memperbolehkan mempergunakan plastik kapanpun dan dimanapun. Akan tetapi justru penggunaan yang tidak bertanggung jawab ini lah berdampak luar biasa pada kondisi lingkungan mengingat negara kita hanya bisa mengolah sampah plastik sekitar 30-40% untuk pengelolaan sampah.
Menurut Bambang permasalahan food waste perlu diperhatikan. “iya penting, karena permsalahan ini tidak kalah penting dengan permasalahan botol plastik. Karena ini berkaitan masalah yg lebih kompleks mengenai masalah pangan kenapa harus disia-siakan”. Ujarnya saat diwawancara secara daring (15/7). Agar pangan justru tidak menjadi sampah maka pengolahannya perlu diubah menjadi energi yang lain. seperti dengan dilakukan fermentasi pupuk organik cair. Tinggal kemudian fermentasinya dengan dihitung komposisi dari fermentasi itu seperti apa, sehingga bisa dijadikan sumber pangan di sektor yang lain dan dapat diolah menjadi cair untuk pakan larva atau padat seperti pelet dan lain-lainnya. Dengan demikian memang penanganan sampah organik dan anorganik ini harus ditangani secara seimbang.
Maka dari itu Kementerian Kemasyarakatan UPN memberikan sebuah solusi yaitu Grebek Pasar. Yang akan dilakukan dengan melakukan edukasi masyarakat pasar dan melakukan pemilahan sampah yang nantinya sampah food waste akan dibawa dan akan dikelola menjadi pupuk cair melalui proses komposter sampah. Pak Bambang menyarankan bahwa kegiatan grebek pasar ini harus dijalankan berkelanjutan dan tidak hanya dilakukan sekali saja. “Jika tidak dilakukan berkelanjutan maka hasil yang akan di dapat hanya saat itu saja dan permasalahan sampah di pasar tidak akan terselesaikan”.
Comments